BAB I
PEMBAHASAN
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN DALAM PROFESI KEGURUAN
A.
PENGERTIAN DAN KONSEP ADMINITRASI
PENDIDIKAN
1.
Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi Pendidkan sering disalah artikan sebagai
semata-mata ketatausahaan pendidikan, Namun dari uraian berikut ini akan
diketahui bahwa pengertian adiministrasi pendidkan sebenarnya adalah bukan
sekedar itu. Mendefinisikan administrasi pendidkan tidak begitumudah, karena ia
menyangkut pengertiaan yang luas. Culbertson ( 1982 ) mengatakan bahwa
Schwabpada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya
administrasi pendidikan sebagai ilmu.
Pengertian Administrasi pendidikan akan diterangkan
dengan meninjau dari berbagai aspeknya.
Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian
kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan
pendidikan. Seperti kita ketahui , tujuan pendidikan itu merentang dari tujuan
yang sederhana sampai dengan tujuan yang
kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertiaan pendidikan yang dimaksud.
Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu sekolah menengah
pertama, misalnya lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan
pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa, atau tujuan pendidkan nasional.
Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian
proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemantauan , dan penilaian. Perencanaan meliputi
kegiatan ,menetapkan apa yang ingin di capai , bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan
berapa banyak biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum sesuatutindakan
dilaksanakan. Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas
kepada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan tadi. Karena tugas-tugas
ini demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka
tugas-tugas ini dibagi untuk dukerjakan masing-masing anggota organisasi. Pengarahan
diperlukan agar kegiatan yang dilakukan berama itu tetap melalui jalur yang
telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadi
pemborosan. Disamping pengarahan, suatu kerja sama juga memerlukan proses
pemantauan, yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui
sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan telah mencaipai tujuannya., dan
kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu.Kegiatan pemantauan adalah
kegiatan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu proses
penyampaian tujuaan. Proses kerja sama pendidikan itu akhirnya harus dinilai
untuk melihatapakah tujuan ytelah ditetapkan tercapai, dan kalau tidak apakah
hambatan-hambatanya. Penilaian ini dapat berupa penilaiaan proses kegiatan atau
penilaiaan hasil kegiatan itu.
Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan
kerangka berfikir system. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari
bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk
mengubah masukan menjadi keluaran.
Keempat, administrasi kepedidikan juga dapat dilihat
dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian
tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada
dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan
apakah dalam pencapaiaan tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Sumber yang
dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun waktu.
Kelima,
administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi
pendidikan dilihat dari kepemimpinanmerupakan usaha untuk menjawab pertanyaan
bagaimana kemampuan administrator pendidikan itu, apakahia dapat melaksanakan
tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtolodo.dalam
mencapai tujuan pendidikan.
Keenam,
administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita
tahu bahwa melakukan kerja sama dan
memimpin kegiatan sekolompok orang bukanlah pekerja yang mudah. Setiap kali,
administrator diharapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan
masalah itu. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan kemampuan dalam
mengambil keputusan, yaitu memilih
kemungkinan tindakan yang terbaik dari sejumlah kemungkinan-kemungkinan
tindakan yang dapat dilakukan.
Ketujuh,
administrasi pendidikan dapat juga dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi
dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang laen
mengerti apa yang kita maksudkan, dan kita tahu apa yang dimaksudkanorang itu.
Kedelapan,
administrasi seringkali diarti dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan
ketatauasahanaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelengarakan surat menyurat dengan segala aspek,
serta mempersiapkan laporan.
Uraian
diatas mencoba menjelaskan pengertian administrasi pendidikan tanpa
mengemukakan definisidengan satu pengertian saja. Karena administrasi
pendidikan mempunyai banyak muka (
dimensi ). Perlu juga dicatat, bahwa administrasi pendidikan pada satuan
pendidikan seperti administrasi pendidikan sekola dasar, sekolah menengah
perguruan tinggi serta kursusu-kursus, dan ada juga administrasi dilihat dari
cakupan wilayah, yaitu tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional.
2. Konsep Administrasi Pendidikan
a.
Sistem
Pendidikan Nasional
Sistem pendidikan nasional
adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuaan dalam kegiatan
pendidikan yang berkaitan satu sama dengan lainnyauntuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasional.
b.
Sekolah
sebagai bagian sistem pendidikan nasional
Telah disebutkan bahawa
jenjang pendidikan adalah unsur atau komponen sistem pendidikan nasional, yaitu
termasuk dalam komponen organisasi. Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidika menengah dan
pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan pendidikan sembilan tahun,
terdiri dari pendidikan enam tahun di sekolah dasar dan program pendidikan tiga
tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama ( PP Nomor 28 tahun 1990 ).
Pendidikan menengah mempunyai
bentuk satuan pendidikan yang terdiri atas : ( a )sekolah menengah umum, (b)
sekolah menengah kejuruan, (c) sekolah menengah keagamaan, (d) sekolah menengah
kedinasan, (e) sekolah menengah luar biasa. Sebagai suatu unsur atau komponen
sistem pendidikan nasional, sekolah menengah harus ikut menyumbang terhadap
tercapainya tujuan pendidikan nasional.
B.
Fungsi Administrasi Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Menengah
Tujuan
pendidikan menengah perlu dibicarakan karena alasan sebagai berikut : (a)
tujuan menengah merupakan jabaran dari pendidikan nasional. Oleh karena itu,
pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan, (b) tujuan pendidikan menengah
merupakan titik berangkat administrasi pada jenjang sekolah menengah, dan (c)
tujuan pendidikan menengah itu juga merupakan tolok ukur keberhasilan kegiatan
administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.
Tujuan
instusional sekolah menengah adalah tujuan yang dijabarkan dari tujuan
pendidikan nasional. Di dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2, disebutkan bahwa : “
Pemerintah mengusahakan dan menyelengarakan satu sistem pelajaran nasional,
yang diatur dengan undang-ndang”. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1989, merupakan undang-undang yang dimaksudkan dalam UUD 1945 itu. Di
dalam UU Nomor 2 Tahun 1989itu disebutkan bahwa tujuan nasional pendidikan
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang aha Esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani
dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Tujuan
nasional tersebut kemudian dijabarkan dalam tujuan instituonal, yaitu tujuan
untuk tiap jenjang pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 adalah
peraturan yang mengatur institusi pendidikan menengah. Dalam peraturan
pemerintah tersebut dinyatakan bahwa tujuan pendidikan menengah adalah ; (a)
meningkatkan pengetahuan sisiwa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian, (b) meningkatkan kemampuan siswa sebagai
anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan
sosial, budaya, dan alam sekitarnya.
Penjelasan
macam-macam tujuan :
·
Tujuan
kurikuler, yaitu tujuan suatu mata pelajaran dalam suatu institusi, misalnya
tujuan pengajaran sejarah di sekolah menengah umum.
·
Tujuan
instruksional, yaitu tujuan suatu pokokbahasan tertentu suatu mata pelajaran
dalam suatu tingkat dan dalam suatu jenjang istitusi
·
Tujan
intruksional khusus, yaitu tujuan suatu mata pelajaran dalam suatu periode atau
unit waktu tertentu dalam suatu tingkat pada jenjang institusi.
2.
Proses sebagai Fungsi administrasi
Pendidikan Menengah
a.
Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan
dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat
disediakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan
pendidikan di pendidikan menengah dapat dibedakan
atas bebebrapa katagori menurut :
- Jangkauan waktunya
- Timbulnya
- Besarnya
- Pendekatan
- Pelakunya
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian
disekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
proses untuk memilih dan memilah orang-orang
(guru danpersonil yang lain )
serta mengalokasikan prasarana dan sarana
untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah.
c. Pengarahan
pengarahan diartikan
sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang
telah direncanakan dapt berjalan seperti yang dikehendaki.
d. Pengkoordinasian
pengkoordinasian disekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatu padukan kegiatan dari berbagai
individu atau unit sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota
atau untuk lainya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.
e. Penilaian
penelitian dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau pengamatan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam lembaga pendidikan.
C. Lingkup Bidang Garapan Administrasi
Pendidikan Menengah
Untuk memahami apa yang telah diuraikan secara lebih baik, secara ringkas
perlu ditegaskan hal-hal berikut :
- Administrasi pendidikan menengah merupakan bentuk kerja sama personel pendidikan menengah untuk mencapai tujuan pendidikan menengah. Tujuan umum yang akan dicapai dalam kerja sama itu adalah membentuk kepribadian murid sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan sesuai dengan tingkat perkembangannya pada usia pendidikan menengah. Tujuan itu dapat dijabarkan ke dalam tujuan antara, yaitu tujuan kurikuler, tujuan intruksional umum, dan intruksional khusus.
- Administrasi
Pendidikan menengah merpakan suatu proses yang merupakan daur penyelengaraan
pendidikan menengah, dimulai dari peencanaan, diikuti oleh
pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian
tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuan.
- Administrasi
pendidkan menengah merupakan usaha untuk melakukan manajemen sistem
pendidikan menengah.
- Administrasi pendidikan menengah merupakakegiatan memimpin, mengambil keputusan, serta komunikasi dalam organisasi sekolah sebagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan menengah itu.
Bila diamati lebih lanut ada
beberapa hal penting yang menjadi cirri organisasi sekolah, termasuk pendidika
menengah. Ciri itu adalah :
·
Adanya interaksi ( saling Pengaruh ) atara berbagai
unsure sekolah. Interaksiini mempunyai tujuan, pola,dan aturan. Tujuan adalah
sesuatu yang ingindicapai sekolah melalui kerja sama antar unsur itu. Pola mengandung arti bentuk
prilaku yang relatif tetap. Sedangkan aturan mengandung pengertian bahwa
kelompoktersebut menganut norma-norma tertentu. Dalam melaksanakan interaksi
itu.
·
Adanya kegiatan. Kegiatan untuk mencapai tujuan
sekolah sangat banyak. Untuk mudahnya kegiatan ini dapat ditinjau dari du
dimensi yaitu dimensi pengajaran dan dimensi pengelolaan. Jika dimensi itu
digabungkan kita dapar bedakan kegiatan itu menjadi empat katagori pokok dan
satu katagori pendukung, yaitu :
- yang berhubungan langsung dengan pengajaran
sekaligus langsung dengan pengelolaan,meliputi :
-
Kurikulum
-
Supervisi
- Yang berhubungan langsung dengan pengelolaan
tetapi tidak langsung dengan pengajaran, yaitu ;
-
Kemuridan
-
Keuangan
-
Prasarana dan sarana
-
Kepegawaian
-
Layanan khusus
- Yang tidak berhubungan langsung, baik dengan
pengajaranmaupun dengan pengelolaan.
-
hubungan sekolah-masyarakat
-
BP3
- Yang tidak langsung berhubungan dengan
pengelolaan tetapi langsung dengan pengajaran
- kegiatan pendukung, yaitu pengola ketata usahaan, yang diperlukan oleh semua kegiatan butir 1) sampaa 4)
D. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
Dalam
lingkup Administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan
danpenilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personal
sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktifmemberikan
sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan
yang sifatnya klaboratif. Artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama dan
bukan bersifat individual.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Administrasi pendidikan
bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian administrasi pendidikan
dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari sudut pandang kerja
sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan,
proses pengambilan keputusan, komunikasi, dan ketatatusahaan.
Lingkup
pembicaraan tentang administrasi pendidikan itu juga tergantung pada aras (
level) tujuan pendidikan yang ingindicapai, yaitu pada tingkat sistem
pendidikan nasional. Makin luas cangkupannya makin banyak yang terlibat dan
makin kompleksnya permasalahan.
Sebagai
tenaga kependidikan, khususnya guru, wawasan tentang administrasi pendidikan
amat penting karena pemahaman tentang latar guru. Wawasan itu dapat membantunya
mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan.
Daftar Pustaka
·
Arikunto,
Suharsimi, 1988. Organisasi dan administrasi Pendidikan Teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar