Senin, 16 Januari 2012

Profesi Keguruan "Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan"


BAB I
PEMBAHASAN

ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PROFESI KEGURUAN

A.    PENGERTIAN DAN KONSEP ADMINITRASI PENDIDIKAN

1.      Pengertian Administrasi Pendidikan

Administrasi Pendidkan sering disalah artikan sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan, Namun dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa pengertian adiministrasi pendidkan sebenarnya adalah bukan sekedar itu. Mendefinisikan administrasi pendidkan tidak begitumudah, karena ia menyangkut pengertiaan yang luas. Culbertson ( 1982 ) mengatakan bahwa Schwabpada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi pendidikan sebagai ilmu.

Pengertian Administrasi pendidikan akan diterangkan dengan meninjau dari berbagai aspeknya.

Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerjasama  untuk mencapai tujuan pendidikan pendidikan. Seperti kita ketahui , tujuan pendidikan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai  dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertiaan pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa, atau tujuan pendidkan nasional.

Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan , dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan ,menetapkan apa yang ingin di capai , bagaimana mencapainya,  berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum sesuatutindakan dilaksanakan. Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas kepada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan tadi. Karena tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas-tugas ini dibagi untuk dukerjakan masing-masing anggota organisasi. Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan berama itu tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadi pemborosan. Disamping pengarahan, suatu kerja sama juga memerlukan proses pemantauan, yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan telah mencaipai tujuannya., dan kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu.Kegiatan pemantauan adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu proses penyampaian tujuaan. Proses kerja sama pendidikan itu akhirnya harus dinilai untuk melihatapakah tujuan ytelah ditetapkan tercapai, dan kalau tidak apakah hambatan-hambatanya. Penilaian ini dapat berupa penilaiaan proses kegiatan atau penilaiaan hasil kegiatan itu.

Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berfikir system. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

Keempat, administrasi kepedidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapaiaan tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun waktu.

Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinanmerupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator pendidikan itu, apakahia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtolodo.dalam mencapai tujuan pendidikan.

Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja  sama dan memimpin kegiatan sekolompok  orang  bukanlah pekerja yang mudah. Setiap kali, administrator diharapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan kemampuan dalam mengambil  keputusan, yaitu memilih kemungkinan tindakan yang terbaik dari sejumlah kemungkinan-kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan.

Ketujuh, administrasi pendidikan dapat juga dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang laen mengerti apa yang kita maksudkan, dan kita tahu apa yang dimaksudkanorang itu.

Kedelapan, administrasi seringkali diarti dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatauasahanaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelengarakan surat menyurat dengan segala aspek, serta mempersiapkan laporan.

Uraian diatas mencoba menjelaskan pengertian administrasi pendidikan tanpa mengemukakan definisidengan satu pengertian saja. Karena administrasi pendidikan mempunyai banyak muka  ( dimensi ). Perlu juga dicatat, bahwa administrasi pendidikan pada satuan pendidikan seperti administrasi pendidikan sekola dasar, sekolah menengah perguruan tinggi serta kursusu-kursus, dan ada juga administrasi dilihat dari cakupan wilayah, yaitu tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional.

2.      Konsep Administrasi Pendidikan
a.      Sistem Pendidikan Nasional
Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuaan dalam kegiatan pendidikan yang berkaitan satu sama dengan lainnyauntuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.

b.      Sekolah sebagai bagian sistem pendidikan nasional
Telah disebutkan bahawa jenjang pendidikan adalah unsur atau komponen sistem pendidikan nasional, yaitu termasuk dalam komponen organisasi. Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidika menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan pendidikan sembilan tahun, terdiri dari pendidikan enam tahun di sekolah dasar dan program pendidikan tiga tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama ( PP Nomor 28 tahun 1990 ).
Pendidikan menengah mempunyai bentuk satuan pendidikan yang terdiri atas : ( a )sekolah menengah umum, (b) sekolah menengah kejuruan, (c) sekolah menengah keagamaan, (d) sekolah menengah kedinasan, (e) sekolah menengah luar biasa. Sebagai suatu unsur atau komponen sistem pendidikan nasional, sekolah menengah harus ikut menyumbang terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional.

B.     Fungsi Administrasi Pendidikan
1.      Tujuan Pendidikan Menengah
Tujuan pendidikan menengah perlu dibicarakan karena alasan sebagai berikut : (a) tujuan menengah merupakan jabaran dari pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan, (b) tujuan pendidikan menengah merupakan titik berangkat administrasi pada jenjang sekolah menengah, dan (c) tujuan pendidikan menengah itu juga merupakan tolok ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.
Tujuan instusional sekolah menengah adalah tujuan yang dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional. Di dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2, disebutkan bahwa : “ Pemerintah mengusahakan dan menyelengarakan satu sistem pelajaran nasional, yang diatur dengan undang-ndang”. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989, merupakan undang-undang yang dimaksudkan dalam UUD 1945 itu. Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989itu disebutkan bahwa tujuan nasional pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang aha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab  kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan nasional tersebut kemudian dijabarkan dalam tujuan instituonal, yaitu tujuan untuk tiap jenjang pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 adalah peraturan yang mengatur institusi pendidikan menengah. Dalam peraturan pemerintah tersebut dinyatakan bahwa tujuan pendidikan menengah adalah ; (a) meningkatkan pengetahuan sisiwa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, (b) meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya.

            Penjelasan macam-macam tujuan :
·         Tujuan kurikuler, yaitu tujuan suatu mata pelajaran dalam suatu institusi, misalnya tujuan pengajaran sejarah di sekolah menengah umum.
·         Tujuan instruksional, yaitu tujuan suatu pokokbahasan tertentu suatu mata pelajaran dalam suatu tingkat dan dalam suatu jenjang istitusi
·         Tujan intruksional khusus, yaitu tujuan suatu mata pelajaran dalam suatu periode atau unit waktu tertentu dalam suatu tingkat pada jenjang institusi.

2.      Proses sebagai Fungsi administrasi Pendidikan Menengah
a.      Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut.
          Perencanaan pendidikan di pendidikan menengah dapat   dibedakan atas bebebrapa katagori menurut :
      • Jangkauan waktunya
      • Timbulnya
      • Besarnya
      • Pendekatan
      • Pelakunya
b.   Pengorganisasian
      Pengorganisasian disekolah dapat didefinisikan sebagai        keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang        (guru danpersonil yang lain ) serta mengalokasikan prasarana dan    sarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka     mencapai tujuan sekolah.
c. Pengarahan
      pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa    yang telah direncanakan dapt berjalan seperti yang dikehendaki.

d.   Pengkoordinasian
pengkoordinasian disekolah diartikan sebagai usaha untuk   menyatu padukan kegiatan dari berbagai individu atau unit sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau untuk lainya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.

e. Penilaian
penelitian dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam lembaga pendidikan.

C.    Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan Menengah
Untuk memahami apa yang telah diuraikan secara lebih baik, secara ringkas perlu ditegaskan hal-hal berikut :
  • Administrasi pendidikan menengah merupakan bentuk kerja sama personel pendidikan menengah untuk mencapai tujuan pendidikan menengah. Tujuan umum yang akan dicapai dalam kerja sama itu adalah membentuk kepribadian murid sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan sesuai dengan tingkat perkembangannya pada usia pendidikan menengah. Tujuan itu dapat dijabarkan ke dalam tujuan antara, yaitu tujuan kurikuler, tujuan intruksional umum, dan intruksional khusus.
  • Administrasi Pendidikan menengah merpakan suatu proses yang merupakan daur penyelengaraan pendidikan menengah, dimulai dari peencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuan.
  • Administrasi pendidkan menengah merupakan usaha untuk melakukan manajemen sistem pendidikan menengah.
  • Administrasi pendidikan menengah merupakakegiatan memimpin, mengambil keputusan, serta komunikasi dalam organisasi sekolah sebagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan menengah itu.
Bila diamati lebih lanut ada beberapa hal penting yang menjadi cirri organisasi sekolah, termasuk pendidika menengah. Ciri itu adalah :
·         Adanya interaksi ( saling Pengaruh ) atara berbagai unsure sekolah. Interaksiini mempunyai tujuan, pola,dan aturan. Tujuan adalah sesuatu yang ingindicapai sekolah melalui kerja sama  antar unsur itu. Pola mengandung arti bentuk prilaku yang relatif tetap. Sedangkan aturan mengandung pengertian bahwa kelompoktersebut menganut norma-norma tertentu. Dalam melaksanakan interaksi itu.
·         Adanya kegiatan. Kegiatan untuk mencapai tujuan sekolah sangat banyak. Untuk mudahnya kegiatan ini dapat ditinjau dari du dimensi yaitu dimensi pengajaran dan dimensi pengelolaan. Jika dimensi itu digabungkan kita dapar bedakan kegiatan itu menjadi empat katagori pokok dan satu katagori pendukung, yaitu :
    1. yang berhubungan langsung dengan pengajaran sekaligus langsung dengan pengelolaan,meliputi :
-          Kurikulum
-          Supervisi
    1. Yang berhubungan langsung dengan pengelolaan tetapi tidak langsung dengan pengajaran, yaitu ;
-          Kemuridan
-          Keuangan
-          Prasarana dan sarana
-          Kepegawaian
-          Layanan khusus

    1. Yang tidak berhubungan langsung, baik dengan pengajaranmaupun dengan pengelolaan.
-          hubungan sekolah-masyarakat
-          BP3

    1. Yang tidak langsung berhubungan dengan pengelolaan tetapi langsung dengan pengajaran
    2. kegiatan pendukung, yaitu pengola ketata usahaan, yang diperlukan oleh semua kegiatan butir 1) sampaa 4)
D.    Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
Dalam lingkup Administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam  menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan danpenilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personal sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktifmemberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya klaboratif. Artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama dan bukan bersifat individual.
BAB II
PENUTUP

Kesimpulan

            Administrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi, dan ketatatusahaan.

            Lingkup pembicaraan tentang administrasi pendidikan itu juga tergantung pada aras ( level) tujuan pendidikan yang ingindicapai, yaitu pada tingkat sistem pendidikan nasional. Makin luas cangkupannya makin banyak yang terlibat dan makin kompleksnya permasalahan.

            Sebagai tenaga kependidikan, khususnya guru, wawasan tentang administrasi pendidikan amat penting karena pemahaman tentang latar guru. Wawasan itu dapat membantunya mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan.


Daftar Pustaka

·         Arikunto, Suharsimi, 1988. Organisasi dan administrasi Pendidikan Teknologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar